Newsletter

Comeback After the Storm…

Bukan Sekadar Comeback, Tapi Bertumbuh Lagi.

Apa kabar?

Untuk kamu yang sering menyapa lewat DM, WhatsApp, dan email—terima kasih banyak ya sudah mengirim pesan hangat. Menanyakan kabar, bahkan sampai menandai saya di Threads atau Instagram. Kurang lebih dua bulan terakhir, saya vakum mengirim newsletter ke email ini. Maaf yaa…

Pasca akun terkena suspend, banyak hal terjadi. Tapi lebih tepatnya: banyak pergolakan dalam diri. Saya mulai merasa nggak percaya diri. Tiba-tiba bingung arah. Padahal akun sudah kembali, tapi rasanya… ada yang nggak sreg.

Namanya akun yang baru pulih, tidak aktif selama hampir sebulan—ya wajar saja kalau algoritma belum mengenali. Rasanya benar-benar seperti memulai dari nol. Dan itu mempengaruhi kepercayaan diri saya. Salah dua yang terkena dampaknya: kelas dan newsletter.

Tapi ternyata, ada yang menunggu saya.

Setelah dua bulan ini, saya mulai kembali menata hari. Di Instagram, saya lebih fokus menguatkan value dari sebelumnya. Ada dua series baru di @ibunyaboemi:

1. Obrolan Teras Ibun

2. Ngulik Bareng Ibun

Seri Obrolan Teras Ibun awalnya muncul begitu saja—karena ingin berbagi pengalaman tentang produktivitas dan mindfulness. Kontennya sederhana, one-take video berdurasi 1 menit. Tapi dari sinilah saya diundang ke beberapa komunitas untuk berbagi cara memulai ngonten. Jujur, saya belum siap buka kelas lagi.

Kenapa? Karena kelas sering kali terasa kaku. Pesertanya berharap ada perubahan instan setelah selesai. Padahal, ngonten itu proses jangka panjang. Nggak ada kepastian kapan algoritma berpihak, atau kapan hasil mulai terlihat.

Dari sanalah akhirnya lahir Sanggar Ngonten by Ibunyaboemi.

Walau terkesan dadakan, peserta batch pertama justru membantu membentuk program ini jadi lebih utuh. Sesuai namanya, sanggar adalah tempat berlatih, bukan panggung pertunjukan. Ada materi, tapi nggak kaku. Ada tantangan mingguan agar semangat tetap terjaga. Dan sejauh ini, responnya luar biasa. Sekarang kami bersiap menyambut batch 02 yang akan dimulai 7 Juli 2025.

Selain itu, saya juga sudah lama nggak kirim surat cinta seperti ini. Jujur… saya grogi menulisnya. Rasanya seperti ketemu lagi setelah sekian lama. Dan saya sempat bertanya:

“Kenapa aku harus semangat menulis tiap minggu? Emangnya ada yang baca?”

Rasa itu cukup lama saya olah, sampai akhirnya berani menulis lagi. Beberapa minggu terakhir, saya mulai menulis hal-hal praktikal lewat:

4 dari 30 Artikel Membangun Aset Digital

Harga subscription-nya dimulai dari Rp19.000 saja. Harganya akan naik seiring bertambahnya artikel. Ini salah satu cara saya membagikan insight yang aplikatif dan bisa jadi bekal buat perjalanan kreatifmu.

Untuk newsletter ini, pelan-pelan saya akan kembali menata ritmenya. Menulis dari hati, menyapa seperti teman lama, dan tentu—berbagi semangat.

Terima kasih sudah membaca sampai sini. Di balik semua yang saya alami—dari akun yang disuspend, jatuh-bangun menghadapi algoritma, hingga mencari arah baru—saya percaya: semua ini bukan akhir.

Mungkin ini adalah jalan memutar… yang justru membawa kita pada suara yang lebih jujur dan semangat yang lebih kuat.

Sampai jumpa di tulisan Ibun selanjutnya. Kamu bisa support Ibu lewat sini, jika berkenan ya,

Leave a Reply