I am fall on fall season
Autumn. Musim gugur. Fall. Aku.
Semua suasana berbeda ketika musim ini. Iya benar-benar musim peralihan.
Dari musim panas ke musim dingin, ada ruang diantara mereka.
Musim yang aneh. Atau mungkin melelahkan? Entahlah.
Dulu aku sempat berfikir, mungkin autumn akan indah.
Mungkin aku akan menyukainya.
Kini semua ekspektasiku jatuh. Bagaimana tidak. Di musim yang kata orang sangat indah ini,
aku kehilangan. Kehilanganmu. Iya. Kamu yang hadirnya selalu kutunggu. Ya. Yang bahkan nafasmu pun terdengar dikeramaian. Ya. Tentu kamu, yang detak jantungnya pernah menyatu denganku.
Ohya. aku lupa. Detak jantungku saja mungkin. Ya. Aku lupa, bahkan mendengar nafasmu pun mungkin hanya semu.
Entahlah. Aku tak bisa membaca. Kau jujur, atau tidak. Tetapi mulai saat itu, dihatiku terpatri sebuah doa.
Tentu saja namamu. Ohya. Aku lupa. Bahkan menyebut namamu pun aku tak boleh.
Kau. Yang hanya dalam dekapanmu kutemukan surga. Kau. Yang hanya dalam pelukmu kutemukan kenyamanan.
Terlalu cepat. Terlalu cepat kau menghilang. Bahkan aku belum sempat mengutarakan isi hatiku. Bahkan aku belum sempat menyampaikan rasaku.
Sedari dulu selalu kuperhatikan. Sedari dulu selalu kutakuti. Ya. Kamu. Sikapmu sulit dibaca, bahkan aku tak tahu harus apa.
Tapi satu yang perlu kau tahu. Sedari dulu itu, perhatianku selalu tertuju. Meski disampingku ada yang lain. Tapi maafkan, mataku selalu mencarimu. Mungkin tidak bisa diterima dalam logikamu. Jujur. Sikapmu menakutkan.
Atau mungkin karena aku tak mengenalmu dengan baik. Bahkan untuk menyimpanmu di dalam hati pun waktu itu aku takut.
Iya. Aku takut. Karena kamu berbeda. Yang ku tahu kau tak mudah goyah. Yang ku tahu kau terlalu membekukan hati. Meski terkadang kau menunjukkan sikap peduli.
Tapi aku tahu, itu hanya sekedar bukan?
Lalu kenapa aku bersama yang lain? Jangan salahkan aku. Terkadang aku juga merasa sepi. Ya tapi. Selalu saja aku gagal. Gagal menguasai diri. Untuk tidak melihatmu.
Padahal. Kau biasa saja. Bahkan kadang tingkahmu menyebalkan. Kadang apapun yang kau katakan selalu ingin ku sanggah. Mungkin sampai sekarang pun kau tetap menyebalkan.
Autumn. Kau membuatku jatuh hati, tetapi kau juga yang membuatku jatuh. Benar-benar jatuh bagai daun yang gugur diterpa angin. Yasudahlah. Aku bisa apa. Hanya mengamatimu dari jauh. Seperti biasa. Mungkin perhatianku harus aku kurangi. Tapi, yakinlah. Ini membunuhku. Ini hal yang terlalu sering kulakukan. Memperhatikanmu. Bahkan dari radius sejauh matahari dan bumi sekalipun.
Tapi percayalah. Demi kebaikanmu juga, akan ku usahakan. Namun maafkan aku. Apa yang sudah ku patri dengan rapi, terkadang adalah hal yang paling susah kulepas.
Maafkan aku yang mungkin menurutmu berlebihan, tidak fear dan sebagainya.
Tapi percayalah. Hatiku masih. Masih sama. Sama. Tetap. Tetap seperti itu. Memperhatikan mu dan menyayangimu. Meskipun aku tahu, semua akan kulakukan dari jauh.
Yakinlah. Jika kau merasa ada yang kurang. Ada yang perlu disampaikan. Sampaikanlah. Biasa saja.
Aku tetap disini. Ada untukmu, bahkan dalam keadaan terburukmu sekalipun.
Berbahagialah. Sukseslah. Pantaskan dirimu untuk siapapun.
Jangan ragu mencariku. Apabila aku memang perlu. Jika tidak, biarkan hanya aku saja yang akan melakukan itu.
Thank you fall. I am falll on Fall Season
