Amik Dwiokta

Investasi Pengalaman dan Kebahagiaan : Belajar jadi Leader di TDA Leadership Camp

Saya pernah ikut pelatihan Leadership, semuanya keren dan bermanfaat. Setelah lepas dari bangku sekolah dan kuliah, ini yang paling berkesan.

Hi, saya Amik Dwiokta, nama kecil saya Luh Amik. Blog ini khusus memoriam saya, saya cinta masa kecil saya. Selamat datang, semoga bermanfaat.

Bulan lalu, 27-28 April 2019 saya membuktikan adanya Law of Projection. Istilah baru dalam hidup saya, yang ingin saya bagikan kepadamu yang membaca tulisan ini. Dulu, 2015 saya masuk dalam sebuah komunitas pengusaha di Bali, namanya Komunitas Tangan Diatas (TDA) Bali, ini link nya ya http://www.tdabali.com. Awalnya saya anggota pasif, karena itu awal perkuliahan, terlalu asik dengan organisasi di kampus dan menjadi ketua BEM Fakultas. Singkat cerita, ini khusus tentang TLC, tahun lalu (2018) TLC atau TDA Leadership Camp diadakan di Lombok, saya sangat ingin ikut, namun saya masih kuliah, mau nyusun skripsi, costnya lumayan dan hhhh tabungan saya tidak cukup. Akhirnya saya sadar saya masih butiran debu, saya urungkan niat. Namun saya bertekad, suatu saat saya akan ikut event TLC ini. Akhirnya tahun ini saya bisa ikut TLC dengan uang saya sendiri. Bagi saya investasi ilmu dan kebahagiaan sangatlah penting. Padahal bulan April lalu, pengeluaran saya sangat banyak, motor rusak dan harus ganti mesin dengan biaya yang tidak sedikit, gaji dan hasil jualan harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik, batin saya. Mungkin sudah jalannya saya harus ikut TLC.

Ekspresi di hari pertama. Memakai baju kebanggaan Pelayan TDA Bali

Hari pertama sangatlah luar biasa! Mulai saat itu, ketika ditanya Apa Kabar? saya akan menjawab “Sukses…Mulia!”. Awalnya kata-kata ini sedikit puitis ya, karena kata mulia mungkin jarang digunakan sebagai kata-kata penyemangat. Setelah bertemu dengan sosok Kakek Jamil Azzaini (biasanya lihat di Metro TV aja sama Miss Merry) saya paham kata-kata yang kini jadi mantra bagi saya, mungkin peserta TLC yang lain juga. Saya bingung mau cerita dari sesi mana, semua sesi sangatlah membekas dalam benak saya.

Ekspresi ala Luh Amik dan Kakek Jamil Azzaini.

Kita dibentuk menajdi beberapa kelompok. Kelompok saya namanya Tim Super! Pokoknya Super! Saya tidak akan bisa melupakan tim ini. Ada satu sesi yang benar-benar membekas, ketika makan siang dengan tim masing-masing dan mata tertutup. Pokoknya super dan seru.

Makan siang bersama Tim Super dengan Mata Tertutup. Seru.

Di sesi terakhir hari pertama, ada 10 peserta yang mengumandangkan mimpi dan harapannya di depan semua peserta. Lucky me to be one of them!

Mengumandangkan mimpi, cita dan harapan di depan seluruh peserta TLC.

Dari hari pertama inilah vibes TDA Values mulai muncul. Kami mulai akrab dan saling sharing. Bahkan grup WA TDA Bali mulai aktif dan lebih ruame. Manfaatnya bagi saya? Banyak banget! Dalam karier atau pekerjaan dan juga usaha kecil-kecilan saya yang akan besar suatu saat ini.

Keseruan sesi terakhir di hari Pertama.

Di hari terakhir, hari yang tidak kalah berkesan. Kami berkeliling areal Denpasar membawa 4 air mineral, dan harus dijual dengan target Rp 500,000. Wow. Gimana caranya nih? Batin saya. Apalagi TLC di daerah lain ada yang berhasil mendapatkan Rp 2,000,000. Sampai sekarang saya masih penasaran bagaimana caranya. Tapi hati saya lega bisa berbagi dengan pemilik/staf usaha yang ada di seputaran Pasar Badung, bisa sharing dan mendengarkan cerita meraka. Walau kelompok saya hanya mengumpulkan uang Rp 30,000 namun value nya sangat terasa. Leadership nya ada! Penerapan ilmu membangun usaha dan sukses mulianya sangat terasa. Tidak akan saya lupakan.

Wajah ceria di Tukad Korea, Pasar Badung. Takkan terlupakan.

Ini adalah pelatihan leadership ter-menyenangkan yang pernah saya ikuti. Bagi saya investasi pengalaman dan kebahagiaan adalah investasi yang menyenangkan. Jangan takut investasi ya!

Salam Sukses Mulia!

Luh Amik

Exit mobile version