
Dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia 77, berkesempatan untuk “ngayah” sebagai juri dalam Lomba Banjar Merdeka dari Sampah yang digelar perdana oleh Pasikian Yowana Kecamatan Marga. Senin, 15 Agustus 2022 kemarin adalah Penilaian hari ke 3, dengan jadwal penjurian ke 10 desa adat yang diwakilkan salahsatu banjar adat setempat, diantaranya : Desa Adat Kuwum Ancak Bija, Adeng, Pengembungan, Tegaljadi, Kukuh, Belayu, Umabian, Selanbawak, Cau Belayu, dan Seribupati.
Pada kesempatan kali ini, dipercaya mewakili Pasikian Yowana Kabupaten Tabanan. Selain itu turut disupport oleh Bhakti Ring Pertiwi, CLOCC, MDA serta tentunya Pemerintah Kecamatan Marga. Kegiatan lomba ini digagas oleh Yowana Kecamatan Marga dengan support dari Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tabanan I Putu Eka Nurcahyadi.
Timbul dari kekhawatiran Yowana sebagai generasi muda akan kelestarian budaya, dimana di Bali kite kenal adanya Tri Hita Karana; Parhyangan, Pawongan dan Palemahan. Hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia sudah tentu ada dalam setiap kegiatan di masyarakat. Namun, hubungan manusia dengan lingkungan atau alam kian harimakin menimbulkan keresahan. Salah satu kiat menjaga lingkungan adalah dengan pengolahan sampah.
Di kecamatan Marga sendiri beberapa tahun terakhir mulai digalakkan untuk Bank Sampah, namundi beberapa Desa masih belum efektif. Selain pengolahan sampah rumah tangga dengan peran Ibu-ibu PKK, peran yowana sebagai generasi penerus juga sangat penting. Yowana tentu memiliki kreatifitas dan gebrakan yang berbeda. Terbukti dengan adanya kreatifitas seperti pembuatan ecoenzym, pupuk organik, biopori, kerajinan tangan dari sampah di beberapa Banjar Adat.
Selain itu dalam Lomba kali ini juga menjadi langkah awal dari pengolahan sampah yang baik di kecamatan khususnya di masing-masing banjar adat. Karena tim penilai tidak hanya menilai saja, namun juga memberi masukan dan sosialisasi bagaiman pengolahan sampah yang baik, pemilahan sampah yang benar dan sebagainya. Sehingga diharapkan pengolahan sampah yang baik ini akan berkesinambungan, tidsk hanya untuk perlombaan saja.
Selain itu juga di akhir penilaian dilanjutkan dengan memilih juara dari Lomba Video Kreatif setiap banjar yang telah mengumpulkan video. Ini juga yang membuat gebrakan dan viral di dunia maya hingga mendapatkan atensi dan apresiasi dadi berbagai pihak. Kedepannya diharapkan ini menjadi kegiatan rutin dan berkesinambungan sehingga kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan akan semakin tumbuh disemua kalangan.
Terimakasih untuk kesempatan belajar dan ngayah kali ini. Semoga bisa berpartisipasi lagi untuk kegiatan-kegiatan lainnya.
Salam rahayu,
Amik Dwiokta